Tips & Trik Bersepeda
TIPS PEDALING
Mekanika mengayuh (pedaling) seringkali diabaikan oleh pesepeda. Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan manfaat bersepeda yang efisien pedaling tidak hanya sekedar mengayuh. Jika Anda ingin kayuhan sepeda Anda efisiens, Anda perlu untuk memastikan bahwa kaki dan tubuh Anda turut menjadi penentu efisiensi pedaling dan efisiensi bersepeda secara keseluruhan.
Penempatan Kaki
Bagaimana kaki Anda ditempatkan pada pedal berpengaruh power stressing dan efisiensi bersepeda. Menggunakan jari-jari kaki untuk mendorong pedal dapat menekankan kaki tendon Anda. Fokus pada menempatkan sendi pertemuan antara jari kaki dan telapak tepat di atas poros pedal. Sepatu bersepeda dapat membantu Anda mencapai hal ini, terutama sepatu bersepeda dengan klip pedal dan mengunci kaki Anda di posisi stasioner.
Melatih dengan Gear Tetap (Fixed Gear)
Cobalah untuk melatih pedaling ini dengan mengendarai sepeda fixed gear (fixie) untuk membiasakan–tidak seperti sepeda multigear, dimana kayuhan bisa saja berhenti/berjeda sepanjang sepeda melaju—. Pada sepeda fixe gear, pedal selalu akan bergerak mengikuti gerak sepeda, dan hal ini akan memaksa Anda untuk menjaga kontak dengan pedal. Hal ini akan membantu Anda memperkuat kayuhan dan membantu Anda mengembangkan keterampilan mengayuh yang lebih kuat.
Fokus pada Kayuhan ‘tekan dan tarik’
Pedal berputar pada poros saat sepeda melaju. Trik untuk menambah efisiensi pedaling adalah tidak hanya mengayuh dengan ‘menekan’ (downstroke) pedal ke bawah yang dilakukan oleh salah satu kaki secara bergantian. Coba ‘tambahkan’ sedikit sudut pada kontak antara kaki dengan permukaan pedal, dimana hal ini dilakukan pada bagian kaki yang mendapat giliran ‘ditarik naik’. Ini menciptakan kesempatan untuk membantu dalam rotasi pedal dengan membantu tarik pedal melalui yang upstroke. Kunci untuk ini adalah menjaga kaki Anda terhubung ke pedal dan melihat gerakan kaki sebagai siklus melingkar. Ini akan meningkatkan efisiensi pedaling.
Sesuaikan Posisi dan Ketinggian Sadel
Jika Anda mengalami rasa sakit di lutut setelah sekian waktu bersepeda, hal ini bisa saja disebabkan posisi sadel terlalu jauh ke depan, membuat sudut lancip sudut di lutut Anda yang juga meningkatkan tekanan pada sendi. Untuk itu, Anda perlu menyesuaikan posisi sadel, bagaimana Anda duduk di sadel. Jika Anda duduk terlalu jauh ke depan, Anda dapat menggunakan kunci pas untuk menggeser sadel agak sedikit ke belakang. Ini akan mengurangi ketegangan lutut dan membuat mengayuh lebih nyaman dan efisien.
TIPS & TRIK BERSEPEDA DI TANJAKAN
Bersepeda menanjak seringkali dihindari oleh sebagian cyclist. Padahal, ketakutan bersepeda menanjak justru akan membatasi manfaat dari tantangan latihan ini. Manfaat menanjak bersepeda termasuk peningkatan ketahanan otot, kekuatan otot, peningkatan leg power, lebih fokus mental dan peningkatan koordinasi.
Meskipun bersepeda mendaki mungkin sedikit menakutkan, ketika Anda memecahnya menjadi kayuhan-kayuhan yang dikelola dengan baik dan logis, Anda akan dengan mudah menaklukan tanjakan (tantangan) itu pertama dan banyak lagi.
Persipan fisik yang matang dan kondisi sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb (tanjakan).
Beberapa teknik dasar bersepeda menanjak seperti ; penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda. Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita. Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi (chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power (tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil, karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan menggunakan chainring (gir) depan paling kecil dan belakang paling besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda, kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider). Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri, energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri (standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.
Bar End
Untuk rider MTB dan Roadbiker yang menggunakan flat bar, anda dapat menambah aksesoris pada handle bar berupa Tanduk (Bar End). Fungsi Bar End lebih untuk kenyamanan rider ketika menanjak.
TIPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPRINT
Jika Anda ingin unggul dalam bidang ini (sprint), berlatih, berlatih, berlatih adalah kunci utama. Namun, ingat bahwa teknik yang baik dipelajari ketika tubuh pada posisi 100% fit, bukan ketika anda sedang Fatique (kelelahan).
Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan Sprint :
Hill sprints
Berlatih ditanjakan, bertujuan untuk melatih melawan Gradien. Latihlah kamampuan tersebut 20-40 detik dan terus meningkat. Latihan tersebut ini idealnya dilakukan dalam gigi (Chainring) yang besar.
Tentukan lokasi trek rolling (turunan-tanjakan) yang cepat, Latih kemampuan Hill Sprint dilokasi tersebut turun dengan cepat dan naik dengan cepat.
Tingkatkan kemampuan Hill Sprint dengan rolling yang panjang.
Jumps Sprint
Dapat dilakukan sendiri atau dengan patner anda, atur kecepatan tiap 10 detik. Sprint pertama dengan kecepatan normal, lanjutkan dengan recovery (pemulihan), 10 detik selanjutkan sprint kembali dengan kecepatan lebih tinggi. Lakukan berulang-dua atau tiga kali dengan total sprint 5 menit dan recovery 5 menit.
Go long
Hampir sama dengan Jumps Sprint, akan tetapi dengan trek lebih panjang dan interval lebih lama. Anda dapat menggunakan Tiang listrik sepanjang jalan sebagai patokan interval sprint dan recovery. Usahakan speed terus meningkat, jika sudah mulai menurun segera hentikan latihan dan coba istirahat sejenak.
Play racing
Practice make perfect, setelah melakukan beberada basic sprint saatnya simulasi pada rute jarak jauh. Selain meningkatkan endurance anda, latihan sprint dengan kecepatan yang sudah diatur dapat terus meningkatkan performa sprint rider. Dapat dimulai dengan 30mph dan terus meningkat. Atur strategi interval recovery (pemulihan) untuk melakukan sprint selanjutnya. Sesi latihan seperti ini juga berguna untuk mengembangkan taktik tim dan menemukan pembalap yang layak menjadi sprinter tim anda.
Kinerja tubuh ketika sprint:
Pada umumnya, sprint hanya dilakukan hanya beberapa detik maksimal adalah 30 detik. Untuk detik pertama atau kedua dari sprint, Anda akan menggunakan energi tinggi dan senyawa-unit dasar energi dalam tubuh-ATP (Adenosin trifosfat). Setelah itu, disimpan ATP habis.
Energi memuncak pada 10 detik pertama, tubuh anda beralih ke senyawa lain yaitu kreatin fosfat (CP), untuk menghasilkan lebih banyak ATP. Semua ini dilakukan tanpa membutuhkan oksigen (anaerobik).
Selama 10 detik melakukan sprint, ATP yang dihasilkan memecah karbohidrat – sebuah proses yang disebut glikolisis (proses piruvat).
Fisiologi sprint tidak serumit meningkatkan kemampuan endurance anda. Rider menggunakan energi yang tersimpan dalam tubuh secara keseluruhan dan setelah itu hilang dan cukup banyak yang hilang. Ketika anda melakukan sprint memasuki last kilometer ataupun dalam trek velodrome, tidak mungkin anda minum atau bahkan memakan gel penambah energi.
Karena makanan dan minuman tersebut tidak diproses seketika oleh tubuh anda. Berlatih dengan giat dan mengasah teknik sprint adalah modal utama meningkatkan kemampuan Sprint Anda.
[Dr Garry Palmer, Cycling Plus]
TIPS PEMULIHAN (RECOVERY) SETELAH BERSEPEDA JARAK JAUH
Touring, banyak dari penggemar olah raga sepeda sangat menyukai tipe riding ini. Bersepeda dalam jarak jauh dengan rute yang sudah di tentukan tentulah sangat menyenangkan. Selain berlatih meningkatkan endurance (ketahanan), rider juga dapat melatih berbagai macam teknik bersepeda.
Bersepeda dalam jarak yang cukup jauh tentunya banyak menghabiskan energi, kelelahan (fatique) yang panjang tentunya dapat membuat kondisi tubuh menjadi drop, yang kita butuhkan adalah recovery (pemulihan) yang cepat untuk kembali mendapatkan kondisi 100% fit.
Istirahat, latihan recovery yang cukup dan nutrisi yang tepat bagi tubuh sangat menunjang sukses dan tidaknya proses pemulihan kembali kondisi fisik. Berikut tips Pemulihan (recovery) setelah ridding yang melelahkan :
A. Latihan Fisik
1. Setelah melakukan istirahat yang cukup misal 1-2 hari setelah perjalanan jauh, kembalilah bersepeda dengan pemanasan kurang lebih 20 menit dengan kecepatan yang ringan (easy riding). Naikan intensitas 18 atau 19 menit untuk mulai mengatur pernafasan.
2. Rencanakan rute atau jalur yang sesuai untuk recovery, rute flat dan tanjakan-turun yang ringan (sweet spot) sangat cocok untuk proses recovery. Shifting ke chainring besar dan pilih sproket medium (tengah).
3. Cobalah untuk berdiri sesat diatas sadel dan mulailah sprint. Cobalah untuk menghitung pedal stroke, cukup 25 kali pada tiap kali anda sprint. Atur jeda waktu tiap kali anda melakukan sprint, jaga ritme kecepatan anda. 6 kali sprint sudah sangat cukup untuk recovery. Latihan tersebut dapat membatu kita melemaskan otot-otot kaki yang tegang.
4. Setelah 6 kali sprint, luangkan waktu untuk menempuh rute turun yang ringan dan flat cukup 20 hingga 30 menit. Jika anda menggunakan power meter latihan yang anda lakukan diterjemahkan sebagai berikut :
88 t- 94 % adalah Functional Threshold Power (FTP) , 80 to 90 percent of maximal heart rate – upper zone three and lower zone four.
Hasil tersebut normatif pada tiap-tiap rider.
5. Bersepeda pada rute ringan (sweet spot) sangat membantu suksesnya proses recovery. Setelah proses recovery usai, usahakan untuk latihan pendinginan dengan easy riding kurang lebih 10 menit.
B. Konsumsi Suplemen Vitamain dan Nutrisi
Jika dirasa latihan fisik sudah membuat tubuh menjadi fit, mungkin opsi menggunakan vitamin dapat dikesampingkan.
Cobalah mengkonsumsi multivitamin dan mineral dengan antioksidan, tentunya diimbangi degan nutrisi yang berkualitas, diantaranya ;
1. Glutamin
Glutamine merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh, Glutamine banyak beredar didalam darah dan disimpan di otot rangka. Glutamine berperan penting dalam pembentukan protein tubuh, fungsi sistem kekebalan tubuh, dan sebagai bahan bakar cadangan bagi otak.
Penipisan zat tersebut membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kelelahan. Glutamina dijadikan suplemen banyak atlet, untuk mengganti kelelahan otot dengan segera, akibat latihan yang berat.
2. Magnesium
elektrolit dan komponen penting lebih dari 300 reaksi enzim dalam tubuh. Tingkat rendah dapat berkontribusi kelelahan dan nyeri otot. Tersedia dalam bentuk bubuk atau kapsul.
3. Omega 3
Omega 3 menghasilkan anti-peradangan, jadi cobalah mengambil 1 sendok teh minyak ikan kualitas tinggi.
Jangan jadikan kelelahan membuat anda menyerah untuk touring jarak jauh, recovery yang tepat dan benar membuat fisik dan endurance (ketahanan) anda meningkat.
Happy Cycling,
Mekanika mengayuh (pedaling) seringkali diabaikan oleh pesepeda. Perlu diketahui bahwa untuk mendapatkan manfaat bersepeda yang efisien pedaling tidak hanya sekedar mengayuh. Jika Anda ingin kayuhan sepeda Anda efisiens, Anda perlu untuk memastikan bahwa kaki dan tubuh Anda turut menjadi penentu efisiensi pedaling dan efisiensi bersepeda secara keseluruhan.
Penempatan Kaki
Bagaimana kaki Anda ditempatkan pada pedal berpengaruh power stressing dan efisiensi bersepeda. Menggunakan jari-jari kaki untuk mendorong pedal dapat menekankan kaki tendon Anda. Fokus pada menempatkan sendi pertemuan antara jari kaki dan telapak tepat di atas poros pedal. Sepatu bersepeda dapat membantu Anda mencapai hal ini, terutama sepatu bersepeda dengan klip pedal dan mengunci kaki Anda di posisi stasioner.
Melatih dengan Gear Tetap (Fixed Gear)
Cobalah untuk melatih pedaling ini dengan mengendarai sepeda fixed gear (fixie) untuk membiasakan–tidak seperti sepeda multigear, dimana kayuhan bisa saja berhenti/berjeda sepanjang sepeda melaju—. Pada sepeda fixe gear, pedal selalu akan bergerak mengikuti gerak sepeda, dan hal ini akan memaksa Anda untuk menjaga kontak dengan pedal. Hal ini akan membantu Anda memperkuat kayuhan dan membantu Anda mengembangkan keterampilan mengayuh yang lebih kuat.
Fokus pada Kayuhan ‘tekan dan tarik’
Pedal berputar pada poros saat sepeda melaju. Trik untuk menambah efisiensi pedaling adalah tidak hanya mengayuh dengan ‘menekan’ (downstroke) pedal ke bawah yang dilakukan oleh salah satu kaki secara bergantian. Coba ‘tambahkan’ sedikit sudut pada kontak antara kaki dengan permukaan pedal, dimana hal ini dilakukan pada bagian kaki yang mendapat giliran ‘ditarik naik’. Ini menciptakan kesempatan untuk membantu dalam rotasi pedal dengan membantu tarik pedal melalui yang upstroke. Kunci untuk ini adalah menjaga kaki Anda terhubung ke pedal dan melihat gerakan kaki sebagai siklus melingkar. Ini akan meningkatkan efisiensi pedaling.
Sesuaikan Posisi dan Ketinggian Sadel
Jika Anda mengalami rasa sakit di lutut setelah sekian waktu bersepeda, hal ini bisa saja disebabkan posisi sadel terlalu jauh ke depan, membuat sudut lancip sudut di lutut Anda yang juga meningkatkan tekanan pada sendi. Untuk itu, Anda perlu menyesuaikan posisi sadel, bagaimana Anda duduk di sadel. Jika Anda duduk terlalu jauh ke depan, Anda dapat menggunakan kunci pas untuk menggeser sadel agak sedikit ke belakang. Ini akan mengurangi ketegangan lutut dan membuat mengayuh lebih nyaman dan efisien.
TIPS & TRIK BERSEPEDA DI TANJAKAN
Bersepeda menanjak seringkali dihindari oleh sebagian cyclist. Padahal, ketakutan bersepeda menanjak justru akan membatasi manfaat dari tantangan latihan ini. Manfaat menanjak bersepeda termasuk peningkatan ketahanan otot, kekuatan otot, peningkatan leg power, lebih fokus mental dan peningkatan koordinasi.
Meskipun bersepeda mendaki mungkin sedikit menakutkan, ketika Anda memecahnya menjadi kayuhan-kayuhan yang dikelola dengan baik dan logis, Anda akan dengan mudah menaklukan tanjakan (tantangan) itu pertama dan banyak lagi.
Persipan fisik yang matang dan kondisi sepeda yang fit tentunya menjadi hal pokok ketika kita bersepeda dimedan atau trek apapun baik flat trek (mendatar), descent (turunan) dan Climb (tanjakan).
Beberapa teknik dasar bersepeda menanjak seperti ; penyesuaian suspensi, teknik shifting (gigi transmisi), posisi ketinggian seatpost dan posi badan sangat menentukan kenyamanan kita ketika melibas tanjakan.
Penyesuaian Suspensi :
Tips ini untuk para rider MTB terutama cross country (XC) baik untuk medan aspal maupun offroad ringan. Ketika menghadapi tanjakan usahakan kunci (lock) suspensi depan anda agar tidak bekerja naik – turun.
Tips ini dengan tujuan ketika menanjak dan anda berdiri diatas sadel (sadle) untuk melakukan kayuhan pedal yang kuat, energi dan tenaga anda tidak terbuang percuma karena suspensi depan yang naik turun.
Suspensi yang static membuat energi ketika kita mengayuh sepeda dengan berdiri benar-benar tersalurkan secara menyeluruh pada crank.
Untuk sepeda MTB yang tidak mempunyai sistem lock, sebaiknya rider tidak dalam posisi berdiri ketika mengayuh pada tanjakan.
Untuk roadbiker penyesuaian suspensi tidak perlu karena fork depan sepeda balap sudah static.
Teknik Shifting
Tips ini berlaku untuk rider MTB maupun Roadbiker, shifting atau yang lebih dikenal dengan pemindahan gigi transmisi tentunya sudah akrab bagi anda penggemar olah raga sepeda. Shifter biasnya terletak pada handle bar (stang kemudi) sepeda kita. Shifter adalah perangkat yang terhubung dengan FD (front deraileur) dan RD (rear derailleur), FD dan RD inilah yang bertugas memidahkan gigi (chainrings) baik depan maupun belakang.
Shifting yang benar pada saat tanjakan tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi rider.
Untuk rider yang mempunyai power (tenaga) dan otot kaki yang kuat, tidak menjadi masalah menggunakan Chainring (gir) depan paling besar dan gir belakang paling kecil, karena shifting dengan model ini akan memberikan akselari maksimum pada saat kita menganyuh sepeda.
Untuk rider pemula shifting dengan menggunakan chainring (gir) depan paling kecil dan belakang paling besar, memberikan kenyamanan ketika mengayuh pedal. Konsekuensi teknik shifting seperti ini, sepeda berjalan pelan. Tips untuk teknik ini usakan untuk tidak berdiri diatas sadel akan tetapi percepat putaran kayuhan pedal rider.
Dengan berlatih dan kebiasaan bersepeda, kita akan menemukan sendiri kemampuan otot kaki kita ketika menghadapi medan tanjakan, semakin sering bersepeda dan berlatih ditanjakan rider dapat mengukur shifting pada gir berapa yang tepat untuk menghadapi climb trek.
Posisi ketinggian Seatpost dan Sadel (sadle)
Seatpost (dudukan sadel) tentunya tidak terpisahkan dengan sadel (tempat duduk rider). Energi dan tenaga rider ketika melewati trek menanjak (climb) banyak terkuras. Tips untuk pengaturan seatpost ketika melewati tanjakan adalah usakan seatpost pada posisi maksimum kayuhan rider.
Ukur panjang kaki rider dengan meteran dengan tujuan memperoleh hasil yang akurat, tarik meteran dari telapak kaki hingga pangkal selangka. Kemudian ukur panjang Crank leght (lengan crank), misal panjang kaki 75cm dan crank lengt 25cm total adalah 95cm.
Tarik keatas meteran dari poros BB (Buttom Bracket) hingga sadle, sesuaikan ketinggian sadle dengan ukuran yang sudah anda peroleh. Ukuran tersebut merupakan titik maksimum ketika kaki kita mengayuh sepeda.
Jika terasa kurang nyaman kurangi ketinggian seatpost, tetap diingat bahwa posisi kaki haruslah hampir lurus ketika anda naik diatas sadle dan telapak kaki dipedal arah pedal jam enam (180 derajat).
Tips pengaturan ketinggian seatpost tersebut bertujuan agar energi dan tenaga rider ketika menganyuh diatas sadle tidak terbuang percuma.
Posisi Rider (Berdiri dan Duduk)
Standing Up (berdiri)
Kelebihan :
- Otot kaki bekerja maksimal dan menyeluruh, tekanan tidak hanya pada satu otot.
- Diperlukan power yang besar, sehingga akselerasi pada saat tanjakan menjadi lebih mudah.
Kekurangan :
- Rider menggunakan lebih banyak energi, karena kaki menopang berat tubuh secara keseluruhan.
- Posisi berdiri ketika menanjak mengakibatkan rider tidak bisa berjalan pelan karena cenderung melakukan akselerasi cepat.
Sitting Down (Duduk)
Kelebihan :
- Posisi rider duduk diatas sadel tentunya membuat badan terasa lebih rileks (santai), karena energy tidak terkuras berlebih.
- Beban tubuh bertumpu pada sepeda bukan pada kaki, otomatis energy yang anda punya lebih hemat.
- Rider dapat mengatur ritme bersepeda, baik untuk akselerasi cepat maupun perlahan.
Kekurangan :
- Rider dapat merasakan sakit yang berulang-ulang pada satu otot ketika trek tanjakan.
Pada dasarnya posisi duduk ketika bersepeda di medan tanjakan lebih baik dibandingkan ketika kita berdiri, energi yang kita keluarkan lebih sedikit dibandingkan posisi berdiri (standing-up).
Ketika rider melewati tanjakan yang tinggi, rider dapat mengkombinasikan 2 metode tersebut.
Posisi berdiri yang singkat ketika tanjakan tajam dapat menaikan ritme kayuhan sepeda kita.
Fokuskan posisi berdiri kita ketika mengayuh pada putaran crank, tips ini dapat menjaga tubuh tetap santai.
Kondisi sepeda yang prima juga sangat menentukan kesukseskan kita ketika melibas trek tanjakan. Berikan pelumas pada bagian pedal dan crankset.
Untuk roadbiker posiskan lengan tangan pada handle bar bagian atas dan usahankan lengan tangan tetap pada posisi santai.
Bar End
Untuk rider MTB dan Roadbiker yang menggunakan flat bar, anda dapat menambah aksesoris pada handle bar berupa Tanduk (Bar End). Fungsi Bar End lebih untuk kenyamanan rider ketika menanjak.
TIPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPRINT
Jika Anda ingin unggul dalam bidang ini (sprint), berlatih, berlatih, berlatih adalah kunci utama. Namun, ingat bahwa teknik yang baik dipelajari ketika tubuh pada posisi 100% fit, bukan ketika anda sedang Fatique (kelelahan).
Berikut beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan Sprint :
Hill sprints
Berlatih ditanjakan, bertujuan untuk melatih melawan Gradien. Latihlah kamampuan tersebut 20-40 detik dan terus meningkat. Latihan tersebut ini idealnya dilakukan dalam gigi (Chainring) yang besar.
Tentukan lokasi trek rolling (turunan-tanjakan) yang cepat, Latih kemampuan Hill Sprint dilokasi tersebut turun dengan cepat dan naik dengan cepat.
Tingkatkan kemampuan Hill Sprint dengan rolling yang panjang.
Jumps Sprint
Dapat dilakukan sendiri atau dengan patner anda, atur kecepatan tiap 10 detik. Sprint pertama dengan kecepatan normal, lanjutkan dengan recovery (pemulihan), 10 detik selanjutkan sprint kembali dengan kecepatan lebih tinggi. Lakukan berulang-dua atau tiga kali dengan total sprint 5 menit dan recovery 5 menit.
Go long
Hampir sama dengan Jumps Sprint, akan tetapi dengan trek lebih panjang dan interval lebih lama. Anda dapat menggunakan Tiang listrik sepanjang jalan sebagai patokan interval sprint dan recovery. Usahakan speed terus meningkat, jika sudah mulai menurun segera hentikan latihan dan coba istirahat sejenak.
Play racing
Practice make perfect, setelah melakukan beberada basic sprint saatnya simulasi pada rute jarak jauh. Selain meningkatkan endurance anda, latihan sprint dengan kecepatan yang sudah diatur dapat terus meningkatkan performa sprint rider. Dapat dimulai dengan 30mph dan terus meningkat. Atur strategi interval recovery (pemulihan) untuk melakukan sprint selanjutnya. Sesi latihan seperti ini juga berguna untuk mengembangkan taktik tim dan menemukan pembalap yang layak menjadi sprinter tim anda.
Kinerja tubuh ketika sprint:
Pada umumnya, sprint hanya dilakukan hanya beberapa detik maksimal adalah 30 detik. Untuk detik pertama atau kedua dari sprint, Anda akan menggunakan energi tinggi dan senyawa-unit dasar energi dalam tubuh-ATP (Adenosin trifosfat). Setelah itu, disimpan ATP habis.
Energi memuncak pada 10 detik pertama, tubuh anda beralih ke senyawa lain yaitu kreatin fosfat (CP), untuk menghasilkan lebih banyak ATP. Semua ini dilakukan tanpa membutuhkan oksigen (anaerobik).
Selama 10 detik melakukan sprint, ATP yang dihasilkan memecah karbohidrat – sebuah proses yang disebut glikolisis (proses piruvat).
Fisiologi sprint tidak serumit meningkatkan kemampuan endurance anda. Rider menggunakan energi yang tersimpan dalam tubuh secara keseluruhan dan setelah itu hilang dan cukup banyak yang hilang. Ketika anda melakukan sprint memasuki last kilometer ataupun dalam trek velodrome, tidak mungkin anda minum atau bahkan memakan gel penambah energi.
Karena makanan dan minuman tersebut tidak diproses seketika oleh tubuh anda. Berlatih dengan giat dan mengasah teknik sprint adalah modal utama meningkatkan kemampuan Sprint Anda.
[Dr Garry Palmer, Cycling Plus]
TIPS PEMULIHAN (RECOVERY) SETELAH BERSEPEDA JARAK JAUH
Touring, banyak dari penggemar olah raga sepeda sangat menyukai tipe riding ini. Bersepeda dalam jarak jauh dengan rute yang sudah di tentukan tentulah sangat menyenangkan. Selain berlatih meningkatkan endurance (ketahanan), rider juga dapat melatih berbagai macam teknik bersepeda.
Bersepeda dalam jarak yang cukup jauh tentunya banyak menghabiskan energi, kelelahan (fatique) yang panjang tentunya dapat membuat kondisi tubuh menjadi drop, yang kita butuhkan adalah recovery (pemulihan) yang cepat untuk kembali mendapatkan kondisi 100% fit.
Istirahat, latihan recovery yang cukup dan nutrisi yang tepat bagi tubuh sangat menunjang sukses dan tidaknya proses pemulihan kembali kondisi fisik. Berikut tips Pemulihan (recovery) setelah ridding yang melelahkan :
A. Latihan Fisik
1. Setelah melakukan istirahat yang cukup misal 1-2 hari setelah perjalanan jauh, kembalilah bersepeda dengan pemanasan kurang lebih 20 menit dengan kecepatan yang ringan (easy riding). Naikan intensitas 18 atau 19 menit untuk mulai mengatur pernafasan.
2. Rencanakan rute atau jalur yang sesuai untuk recovery, rute flat dan tanjakan-turun yang ringan (sweet spot) sangat cocok untuk proses recovery. Shifting ke chainring besar dan pilih sproket medium (tengah).
3. Cobalah untuk berdiri sesat diatas sadel dan mulailah sprint. Cobalah untuk menghitung pedal stroke, cukup 25 kali pada tiap kali anda sprint. Atur jeda waktu tiap kali anda melakukan sprint, jaga ritme kecepatan anda. 6 kali sprint sudah sangat cukup untuk recovery. Latihan tersebut dapat membatu kita melemaskan otot-otot kaki yang tegang.
4. Setelah 6 kali sprint, luangkan waktu untuk menempuh rute turun yang ringan dan flat cukup 20 hingga 30 menit. Jika anda menggunakan power meter latihan yang anda lakukan diterjemahkan sebagai berikut :
88 t- 94 % adalah Functional Threshold Power (FTP) , 80 to 90 percent of maximal heart rate – upper zone three and lower zone four.
Hasil tersebut normatif pada tiap-tiap rider.
5. Bersepeda pada rute ringan (sweet spot) sangat membantu suksesnya proses recovery. Setelah proses recovery usai, usahakan untuk latihan pendinginan dengan easy riding kurang lebih 10 menit.
B. Konsumsi Suplemen Vitamain dan Nutrisi
Jika dirasa latihan fisik sudah membuat tubuh menjadi fit, mungkin opsi menggunakan vitamin dapat dikesampingkan.
Cobalah mengkonsumsi multivitamin dan mineral dengan antioksidan, tentunya diimbangi degan nutrisi yang berkualitas, diantaranya ;
1. Glutamin
Glutamine merupakan asam amino yang dapat dibuat dalam tubuh, Glutamine banyak beredar didalam darah dan disimpan di otot rangka. Glutamine berperan penting dalam pembentukan protein tubuh, fungsi sistem kekebalan tubuh, dan sebagai bahan bakar cadangan bagi otak.
Penipisan zat tersebut membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan kelelahan. Glutamina dijadikan suplemen banyak atlet, untuk mengganti kelelahan otot dengan segera, akibat latihan yang berat.
2. Magnesium
elektrolit dan komponen penting lebih dari 300 reaksi enzim dalam tubuh. Tingkat rendah dapat berkontribusi kelelahan dan nyeri otot. Tersedia dalam bentuk bubuk atau kapsul.
3. Omega 3
Omega 3 menghasilkan anti-peradangan, jadi cobalah mengambil 1 sendok teh minyak ikan kualitas tinggi.
Jangan jadikan kelelahan membuat anda menyerah untuk touring jarak jauh, recovery yang tepat dan benar membuat fisik dan endurance (ketahanan) anda meningkat.
Happy Cycling,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar